Monday, March 19, 2012

Apa itu | Definisi STRATEGI DEFENSIF - Strategi Korporasi


1.       STRATEGI DEFENSIF (DEFENSIVE STRATEGY)
 Dalam  kondisi  tertentu  perusahaan  akan  lebih  memilih  strategi  defensive  yang  akan mempertahankan posisi yang ada saat ini atau karena kondisi yang terbatas maka perusahaan paling tidak  harus survive. Beberapa strategi defensive yang  dapat  diterapkan  sesuai dengan  urutan skala prioritas mulai dari strategi yang paling awal yaitu strategi penghematan yang jika diterapkan tidak ada  hasil  maka  strategi  berikutnya  adalah  divestasi  jika  strategi  inipun  tidak  menolong  perbaikan kondisi perusahaan maka jalan dan strategi terakhir adalah likuidasi.


a.  Strategi Penghematan (Retrenchment)
 Penghematan  terjadi  ketika  perusahaan  melakukan regrouping melalui  pengurangan  biaya dan  asset  untuk  mengatasi  penurunan  penjualan  dan  profit.  Strategi  ini  disebut  juga  strategi turnaround,  atau  reorganisasi.  Retrenchment  didesain  untuk  memperkuat  basic  kompetensi distingtif.  Selama  retrenchment, strategist bekerja  dengan  sumber  daya  terbatas  dan  menghadapi
tekanan dari pemilik, karyawan, dan media. 

Langkah awal dalam pelaksanaan strategi penghematan ini adalah menonaktifkan beberapa asset yang tidak produktif, jika ini tidak berhasil, maka menonaktifkan asset yang produktif dengan syarat  perusahaan  mengalami  penurunan  penjualan.  Wujud  nyata  dari  strategi  ini  juga  berupa, pemangkasan  lini  produk,  penutupan  unit  bisnis,  penutupan  pabrik,  otomatisasi  proses, pengurangan karyawan, system pengendalian biaya yang ketat.

Pedoman yang harus dijalankan agar strategi retrenchment efektif:
-          Gagal  mencapai  tujuan  dan  sasaran  secara  konsisten, tetapi  perusahaan  memiliki kompetensi distingtif.
-          Perusahaan adalah salah satu pesaing lemah.
-          Inefisiensi,  profitabilitas  rendah,  moral  karyawan  buruk,  serta  tekanan  dari  pemilik untuk melakukan reorganisasi.
-          Manajemen stratejik gagal dilaksanakan.
-          Pertumbuhan yang terlampau pesat, perlu reorganisasi internal.

Contoh Penghematan / Penciutan (Retrenchment) :
-          PT.  Dirgantara  Indonesia  telah  mem-PHK-kan  sekitar 9.643 karyawannya.
-          Perusahaan garmen di Cilincing, PT. Molaxx Internasional yang  sudah  mem-PHK  1.282  karyawan  dari  2.564 karyawannya pada tahun 2009 ini.

b.  Strategi Divestasi (Divestiture)
Jika  langkah  penghematan  tidak  menolong  perbaikan  kondisi  perusahaan  maka  penjualan asset  nonproduktif  ataupun  selanjutnya  asset  produktif  seperti  tanah,  bangunan,  dan  aktiva  tetap lainnya perlu dilakukan untuk memperoleh dana segar. Strategi divestasi juga sering dilakukan untuk menggali  modal  untuk  selanjutnya  digunakan  mendanai  akuisisi  atau  investasi.  Strategi  divestasi dapat  juga  menjadi  bagian  dari  keseluruhan  strategi  penghematan  untuk  memangkas    bisnis  yang tidak profitable,  yang  membebani  dan  memerlukan  modal  cukup  banyak,  dan  yang  tidak  sejalan dengan misi dan aktivitas perusahaan. 

Pedoman yang harus diikuti agar strategi divestasi berjalan efektif adalah:
-          Penghematan gagal dilakukan untuk memperbaiki keadaan.
-          Divisi perlu sumber daya lebih dari yang ada.
-          Divisi bertanggungjawab atas keseluruhan performans perusahaan yang buruk.
-          Divisi tidak sejalan dengan organisasi.
-          Banyak dana kas yang dibutuhkan dan tidak dapat digali dari sumber lain.

Contoh divestasi (divestiture) :
-          PT Bank Niaga Tbk. melepas seluruh kepemilikan saham (divestasi) di PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, yang berkedudukan di Jakarta.
-          PT. Indosat mendivestasikan anak perusahaannya, PT. Pramindo Ikat Nusantara yang memiliki nilai buku Rp. 162 miliar.

c.  Strategi Likuidasi (Liquidation)
 Menjual  seluruh  asset  perusahaan  yang  bernilai tangible  merupakan  strategi  likuidasi. Strategi  likuidasi diakui  sebagai suatu  kekalahan  dan  memiliki konsekuensi secara emosional.  Akan tetapi,  lebih  baik  berhenti  operasi  daripada  terus  menerus  kehilangan  sejumlah  uang.  Sebelumnya perusahaan menyatakan diri bangkrut baru setelah itu, dijual asset-aset tangible yang masih bernilai untuk memenuhi kewajiban terutama kepada kreditor.

Pedoman yang harus diikuti agar strategi likuidasi efektif adalah:
-          Ketika strategi penghematan dan divestasi tidak berhasil.
-          Hanya alternatif  bangkrut,  likuidasi  adalah  satu-satunya  cara  untuk  memperoleh dana  kas  atas  asset  perusahaan.  Perusahaan  pertama  harus  menyatakan  diri bangkrut dan kemudian melikuidasi divisi untuk memperoleh kas.
-          Pemilik  perusahaan  dapat  meminimumkan  kerugian dengan  cara  menjual  asset perusahaan.

Contoh likuidasi (liquidation) :
-          Bank IFI dilikuidasi oleh Bank Indonesia.
-          PT Asahimas Flat Glass melakukan likuidasi terhadap anak perusahaannya, yakni Glavermas Mirror Pte Ltd.

No comments:

Post a Comment