Body of Knowledge
Sebagaimana disebutkan pada namanya, disiplin Teknik Industri adalah bagian dari disiplin engineering, yang oleh ABET didefenisikan sebagai the profession in which a knowledge of the mathematical and natural sciences gained by study, experience, and practice is applied with judgement to develop ways to utilize, economically, the materials and forces of nature for the benefit of mankind. Namun tidak seperti disiplin engineering yang lain, yaitu lebih bersifat product oriented, disiplin Teknik Industri lebih berorientasi pada menghasilkan proses (process oriented). Lebih jelasnya, menurut The Institute of Industrial Engineering, disiplin Teknik Industri didefinisikan sebagai: Industrial Engineering is concerned with the design, improvement, and installation of integrated systems of people, materials, information, equipment and energy. It draws upon specialized knowledge and skill in the mathematical, physical, and social sciences together with the principles and methods of engineering analysis and design to specify, predict and evaluate the results to be obtained from such system. Dengan demikian, disiplin Teknik Industri berkenaan dengan proses untuk memperbaiki performansi keseluruhan dari sistem yang dapat diukur dari ukuran-ukuran ekonomi, pencapaian kualitas, dampak terhadap lingkungan, dan bagaimana semua hal tersebut dapat memberikan manfaat pada kehidupan manusia.
Sistem integral yang dimaksud dalam definisi Teknik Industriu tidak selalu diartikan sebagai sistem manufaktur atau pabrik mengingat nama industri yang tercantum, melainkan semua sistem integral yang memiliki komponen “manusia-mesin”. Sistem integral yang dimaksud bisa berasal dari industri manufaktur, industri jasa, maupun sektor pelayanan dan pemerintahan.(sector primer:pertanian/pertambangan; sector secondaire: processing, tertiary sector: services (bank, restoran, RS, pemerintahan) Terdapat istilah lain yang dapat menggambarkan apa yang dimaksud dengan sistem integral ini, yaitu yang disebut sebagai socio-technical system.
Untuk mewujudkan keprofesian Teknik Industri seperti yang dimaksudkan di atas, menurut Biles (1991), Teknik Industri mendasarkan pada tiga kelompok fungsi dasar, yaitu Operational Science, Ergonomics/Human Factors Engineering, dan Production Engineering. Secara garis besar masing-masing fungsi dasar yang membentuk Body of Knowledge disiplin Teknik Industri itu dapat dijelaskan sebagai berikut:
· Operational Science: ilmu dan pengetahuan yang berkaitan dengan pengaturan perilaku dan pengelolaan kelompok kerja seperti Penelitian Operasional, Perancangan Organisasi (sekarang menjadi Studio Manajemen), Sistem Informasi Manajemen(saat ini menjadi SIK-Sistem Informasi dan Keputusan), Analisis Ekonomi, dan lain-lain;
· Ergonomics/Human Factors Engineering: ilmu dan pengetahuan yang berkaitan dengan pemberdayaan manusia dalam sistem integral seperti Ergonomi, Perancangan Kerja (Work Design), Administrasi Penggajian (Wage Administration), Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan lain-lain;
· Production Engineering: ilmu dan pengetahuan yang berkenaan dengan perancangan dan pengelolaan proses manufaktur serta perencanaan dan pengendalian produksi, seperti Perencananaan dan Pengendalian Produksi, Pengendalian Kualitas (menjadi Quality Center , sekarang gabung dalam Studio Manajemen), Proses Manufaktur, Tata Letak Pabrik, dan lain-lain.
Jika diuraikan lagi maka, tiga fungsi dasar yang membentuk body of knowledgedisiplin Teknik Industri tersebut terdiri dari ilmu rekayasa yang khas merupakan ilmu rekayasa teknik industri (Industrial Engineering Science) dan ilmu rekayasa umum (General Engineering Science). General Engineering Science adalah body of knowledge yang menjadi fondasi untuk semua disiplin keteknikan seperti Mekanika Teknik, Thermal Science, Material Science, Electrical Science, Control Science, dan Mekanika Fluida, yang lebih dalam lagi berakar pada ilmu pengetahuan alam dan matematika. Sedangkan Industrial Engineering Sciencememiliki fondasi yang lebih luas, misalkan untuk Proses Manufaktur memerlukan dasar-dasar matematika, kimia, fisika, Material Science, Mekanika Teknik, dan Thermal Science. Kemudian, ergonomi memerlukan dasar-dasar anatomi manusia, psikologi industri, dan sosiologi industri. Oleh sebab itu, akar pengetahuan dari Industrial Engineering Science adalah behavioral and social scienceserta life science. Secara skematis, bangunan body of knowledge tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Struktur Body of Knowledge Disiplin Teknik Industri
Sumber: Billes (1991).
Pengetahuan tersebut tidak difokuskan pada komponen-komponen sistem integral atau socio-technical system, melainkan lebih difokuskan pada bagaimana mengintegrasikan komponen-komponen tersebut menjadi sebuah sistem yang memiliki produktivitas dan mutu yang tinggi. Pendekatan analitik dipergunakan dalam merancang dan memperbaiki integrasi tersebut, untuk memanfaatkan ketersediaan sumber daya yang terbatas seefektif mungkin. Di samping itu, dimanfaatkan pendekatan mengenai analisis dan evaluasi informasi operasi sistem integral, sehingga dapat diambil keputusan-keputusan yang tepat untuk mencapai performansi sistem yang optimal.
Kuriukulum Program Sarjana, disusun berdasarkan kerangka body of knowledge seperti yang dijelaskan pada gambar 1 di atas. Diharapkan proses pembelajaran akan membentuk kompetensi keteknik-industrian yaitu kompetensi untuk menemukenali dan menyelesaikan masalah-masalah perancangan, perbaikan dan pengoperasian sistem integral nyata. Dalam proses pembelajaran, sistem manufaktur dipergunakan sebagai obyek kajian untuk memudahkan proses pembelajaran kompetensi keteknik-industrian. Alasan pokok hal ini dilakukan karena mengingat dengan menggunakan sistem manufaktur sebagai obyek kajian, mahasiswa lebih dapat memahami secara nyata proses yang terjadi pada sistem integral. Dengan demikian, orientasi proses yang menjadi ciri khas disiplin Teknik Industri seperti dimaksudkan di atas dapat dibelajarkan dengan lebih efektif. Namun demikian bukan berarti para lulusannya diarahkan hanya bekerja pada bidang-bidang sistem manufaktur saja. Kompetensi yang dibelajarkan sangat memungkinkan bagi lulusan untuk menemukenali dan menyelesaikan masalah atau bekerja pada sistem socio-technicalyang lain.
Pada Program Sarjana tidak dilakukan pemisahan jalur pilihan. Semua mahasiswa akan mendapatkan kurikulum yang sama. Adapun matakuliah-matakuliah pilihan pada Program Sarjana, dikelompokkan berdasarkan kelompok peminatan, dalam rangka untuk memberikan pemfokusan pemilihan minat mahasiswa. Kelompok peminatan matakuliah pilihan dibedakan atas dua macam, yaitu Kelompok Peminatan Rekayasa Sistem Manufaktur dan Kelompok Peminatan Rekayasa Manajemen Manufaktur. Kelompok Peminatan ini sebenarnya mencerminkan juga irisan fungsi dasar disiplin teknik industri yang dijelaskan oleh Billes (1991) seperti digambarkan pada Gambar 2 berikut ini.
Gambar 2. Struktur Tiga Fungsi Dasar Disiplin Teknik Industri Sumber: Billes (1991) | Biles menyatakan bahwa ketiga fungsi dasar disiplin teknik industri tidak berdiri sendiri tetapi merupakan subset-subset yang saling berpotongan seperti terlihat pada Gambar 2. Berdasarkan gambaran tersebut, maka Kelompok Peminatan Rekayasa Sistem Manufaktur merupakan irisan antara subset Production Engineering dan Ergonomy/Human Factors Engineering, sedangkan Kelompok Peminatan Rekayasa Manajemen Manufaktur merupakan irisan antara Production Engineering dan Operational Science. Dengan pengelompokkan peminatan ini yang ingin dicapai adalah mahasiswa memiliki fokus minat, tetapi belum cukup untuk menjadi Jalur Pilihan, pada fungsi-fungsi dasar yang menjadi fondasi pengetahuan disiplin teknik industri. |
Sedangkan pada Program Magister, dikembangkan Jalur Pilihan-Jalur Pilihan yang dibuat berdasarkan tiga fungsi dasar disiplin teknik industri. Dengan demikian Kelompok Peminatan yang ada pada Program Sarjana dipertajam lagi menjadi Jalur Pilihan-Jalur Pilihan yang dapat dijelaskan dengan Gambar 3. Pengembangan Jalur Pilihan ini ditujukan untuk lebih mempertajam berbagai aspek dari sistem manufaktur itu sendiri, seperti masalah kualitas, ergonomi, perancangan kerja dan sistem manufaktur juga untuk memperluas kajian pada berbagai sistem sosio-teknikal lain seperti sistem rantai pasok, manajemen kerekayasaan dan kebijakan teknologi/industri.
Gambar 3. Jalur Pilihan Program Magister dan Program Doktor
Body of knowledgeyang berkenaan dengan berbagai aspek sistem manufaktur dan sistem-sistem sosio-teknikal lain menjadi dasar penyusunan kurikulum Program Magister. Kemudian diperkuat juga dengan pengetahuan yang berkaitan dengan penelitian sehingga lulusan disamping dapat merancang, memperbaiki dan mengoperasikan sistem integral tersebut, juga memiliki dasar untuk melakukan penelitian dan pengembangan pengetahuan.
Adapun Program Doktor dikembangkan selaras dengan Jalur Pilihan yang ada pada Program Magister. Body of knowledge yang menjadi dasar pengembangan kurikulum sama dengan yang ada pada Program Magister, namun diperkuat lagi dengan pemberian kompetensi untuk memperbarui keilmuan teknik industri, yang dilakukan melalui proses penelitian.