Wednesday, April 10, 2013

Tahap 1 DEFINE | Contoh Studi Kasus Pengendalian dan Penjaminan Mutu (PPM)


Tahap 1 DEFINE | Contoh Studi Kasus Pengendalian dan Penjaminan Mutu (PPM)

PT . Sugih Instrumendo abadi merupakan salah satu perusahaan yang menghasilkan alat-alat kedokteran,yang sedang menghadapi persoalan kualitas produk yang rendah akibat permasalahan cacat atau reject produk yang cukup tinggi dengan rata-rata 12.1 persen pada bulan mei 2004. Produk cacat ini mengakibatkan kerugian  perusahaan akibat biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk cacat ini cukup tinggi. Untuk itu perlu dilakukan upaya pengendalian kualitas untuk mengurangi atau menghilangkan produk cacat tersebut.  Karena produk cacat merupakan biaya yang harus ditanggung perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan biaya produksi total.  Dengan biaya produksi yang tinggi akan menyebabkan harga menjadi kurang bersaing,kalaupun harga bisa ditekan profit yang diperoleh menjadi lebih kecil.
PT Sugih Instumendo abadi memproduksi sendiri sebagian komponen yang diperlukan untuk menyusun alat kedokteran yang dijual,selebihnya mereka beli dari beberapa supplier yang kemudian mereka rakit menjadi alat kedokteran yanh utuh. Komponen yang mereka buat sendiri yaitu bladder dan bulb. Pada studi kasus ini yang diambil, focus pada penelitian pada produk lateks bag karena cacat produk yang dihasilkan pada produk lateks bag tersebut pada kisaran 8-20% yang akan berefek pada kerugian perusahaan.

1.     Define

Tujuannya adalah untuk mendefinisikan proyek perbaikan. Yang harus dilakukan adalah membuat project charter mengandung deskripsi dan cakupan proyek, ruang lingkup waktu, keuntungan potensial bagi customer dan organisasi. Dalam project charter juga harus di identifikasi CTQ (Critical-to-quality characteristics). Tools untuk tahap ini antara lain VOC (Voice Of Customer) dan SIPOC diagram (Supplier Input Process Output Customer).

Menentukan masalah

Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam menentukan masalah adalah Spesifik, menjelaskan secara tepat apa yang salah, bagian proses mana yang salah dan apa salahnya.
  • Dapat diamati, menjelaskan bukti-bukti nyata suatu masalah. bukti-bukti tersebut dapat diperoleh baik melalui laporan internal maupun umpan balik pelanggan. 
  • Dapat diukur, menunjukkan lingkup masalah dalam suatu ukuran. 
  • Dapat dikendalikan, masalah harus dapat diselesaikan dalam rentang waktu tertentu. Apabila masalah terlalu besar maka dapat dipecah-pecah sehingga dapat lebih dikendalikan

Suara Pelanggan ("Voice of Customer" - VOC)


Adalah ekspresi dari kebutuhan dan keinginan customer. Bisa specifik – “Saya butuh pengiriman dalam 3 hari” bisa juga ambiguous – “Pengiriman yang lebih cepat”. VOC dapat dibandingkan dengan data internal (“Voice of the Process”) untuk menilai proses performance atau process capability kita saat ini.

Untuk mengevaluasi tingkat pentingnya sebuah spesifikasi, biasa digunakanan diagram kano. Diagram ini membagi spesifikasi dari pelanggan menjadi tiga jenis, harus ada (must be), Kemampuan (Performance) dan pemuas (delighter), dan membandingkan dengan tingkat keberadaan suatu spesifikasi.

CTQ (Critical to Quality)

Setelah semua varibel yang dipandang penting oleh pelanggan didapatkan dan diberi nilai terukur (varibel terukur tersebut disebut CTQ). Dengan kata lain, CTQ adalah sebuah karakteristik dari sebuah produk atau jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan ( internal ataupun eksternal

SIPOC ("Supplier - Input - Process - Output - Customer")

Diagram SIPOC adalah grafik yang membantu mengidentifikasi semua elemen yang relevan dari sebuah proses. SIPOC membantu melihat hubungan antara proses beserta input dan outputnya.




Peneliti mengidentifikasi terlebih dahulu VOC yang perlu dilakukan. Dalam Tugas Akhir ini, QTC ditentukan melalui wawancara dengan bagian produksi perusahaan.


Dalam tahap ini peneliti juga membuat High Level Process Mapping dengan SIPOC. Jadwal implementasi proses DMAIC ditampilkan dalam bentuk Gant Chart.
Lajut ke tahap 2 Klik disini, ke tahap 3, ke tahap 4&5

No comments:

Post a Comment