KOMPETENSI PROFESI TEKNIK INDUSTRI
Seorang sarjana teknik industri menjadikan industri sebagai titik awal dan pusat pengembangan karirnya. Sarjana teknik industri terlibat dalam pengorganisasian, desain tempat kerja, dan laju aliran materi dalam proses produksi di pabrik. Lapangan kerja bagi sarjana teknik industri di zaman sekarang meluas, tidak hanya di manufaktur tetapi juga di bidang non-manufaktur seperti rumah sakit, toko retail, perbankan, dan lain-lain.
Dalam buku sumber, profesi teknik industri memiliki kompetensi-kompetensi berikut:
1. Work Design and Measurement
Teknik mengukur performa kerja supaya standar waktu kerja dapat ditentukan. Dengan begitu, jadwal kerja harian dapat dirancang dari jadwal produksi total (jangka panjang). Di bidang ini juga digunakan Predetermined Time Systems.
2. Plant Location and layout
Kemampuan tata letak dan lokasi pabrik, meliputi mengumpulkan, melakukan kompilasi, dan mengevaluasi data yang diperlukan untuk membuat keputusan lokasi terbaik untuk pabrik.
Seorang sarjana teknik industri menjadikan industri sebagai titik awal dan pusat pengembangan karirnya. Sarjana teknik industri terlibat dalam pengorganisasian, desain tempat kerja, dan laju aliran materi dalam proses produksi di pabrik. Lapangan kerja bagi sarjana teknik industri di zaman sekarang meluas, tidak hanya di manufaktur tetapi juga di bidang non-manufaktur seperti rumah sakit, toko retail, perbankan, dan lain-lain.
Dalam buku sumber, profesi teknik industri memiliki kompetensi-kompetensi berikut:
1. Work Design and Measurement
Teknik mengukur performa kerja supaya standar waktu kerja dapat ditentukan. Dengan begitu, jadwal kerja harian dapat dirancang dari jadwal produksi total (jangka panjang). Di bidang ini juga digunakan Predetermined Time Systems.
2. Plant Location and layout
Kemampuan tata letak dan lokasi pabrik, meliputi mengumpulkan, melakukan kompilasi, dan mengevaluasi data yang diperlukan untuk membuat keputusan lokasi terbaik untuk pabrik.
3. Engineering Economy
Kemampuan mengimplementasikan sisi ekonomi dalam engineering sesuai yang diajarkan oleh Henry Towne.
4. Production Planning and Inventory Control
Kemampuan mengeset level keseluruhan output manufaktur untuk mendapatkan rating produksi yang bisa meraih target perusahaan dan menjaga production force tetap stabil.
5. Statistical Quality Control
Kemampuan mendata output kerja secara statistik.
6. Linear Programming
Kemampuan menyederhanakan langkah kerja dan juga menyusun sistem kerja yang linear hingga mempermudah produksi.
7. Operations Research
Kemampuan untuk survei dan riset mengenai sistem operasi yang baik dan efisien.
No comments:
Post a Comment