PROFESI – PROFESI TEKNIK INDUSTRI
Dengan keahliannya, profesi-profesi yang tersedia bagi seorang sarjana teknik industri di antaranya:
A. Konsultan
Seorang sarjana teknik industri dapat mengevaluasi sitem kerja sebuah perusahaan dan mendesain sebuah solusi sistem yang lebih baik, untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Enam fungsi utama dari seorang konsultan, yaitu:
• Mengembangkan dan mengoptimalisasikan potensi-potensi yang ada dalam suatu perusahaan atau industri
• Memberikan saran-saran, menerapkan pengalaman-pengalamannya dalam suatu perusahaan
• Menganalisa permasalahan yang ada dalam suatu perusahaan
• Sebagai katalisator dengan mengembangkan sistem manajerial
• Mengadakan pelatihan dan pembelajaran
• Menginovasikan, memadukan, dan menerjemahkan teknologi, program, dan pemecahan masalah
Dengan keahliannya, profesi-profesi yang tersedia bagi seorang sarjana teknik industri di antaranya:
A. Konsultan
Seorang sarjana teknik industri dapat mengevaluasi sitem kerja sebuah perusahaan dan mendesain sebuah solusi sistem yang lebih baik, untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Enam fungsi utama dari seorang konsultan, yaitu:
• Mengembangkan dan mengoptimalisasikan potensi-potensi yang ada dalam suatu perusahaan atau industri
• Memberikan saran-saran, menerapkan pengalaman-pengalamannya dalam suatu perusahaan
• Menganalisa permasalahan yang ada dalam suatu perusahaan
• Sebagai katalisator dengan mengembangkan sistem manajerial
• Mengadakan pelatihan dan pembelajaran
• Menginovasikan, memadukan, dan menerjemahkan teknologi, program, dan pemecahan masalah
B. Supervisor
Bidang ini mengawasi jalannya sistem produksi di pabrik. Supervisor membutuhkan pengetahuan tentang ergonomi kerja, statistik dan ilmu teknik industri lainnya.
C. Manajer
Sejak ditemukannya “scientific management” oleh Taylor dan “administrative and behaviour management”, sarjana teknik industri memiliki kompetensi untuk mengatur dan mengoptimasi kerja organisasi.
D. Production Engineering
Seorang production engineer dapat mengaplikasikan kemampuan dari pembelajaran teknik industri berupa Proses Manufaktur, Sistem Manufaktur, Proses Kontrol Komputerisasi, Perencanaan dan Desain Fasilitas, Perencanaan & Kontrol Produksi, Kontrol Kualitas, Kontrol Inventori, Perbaikan Produk.
E. Operational Scientist
Seorang operational scientist membutuhkan keahlian Sistem Manajemen Informasi dan Kontrol, Analisis dan Desain Organisasi, Analisis Ekonomi, Riset Operasional, Manajemen Proyek, Pengontrolan & Standarisasi Biaya, Ergonomics / Human Factors Engineering, Pengukuran Kerja, Methods Engineering, Desain Sistem Kerja, Administrasi
No comments:
Post a Comment