Transistor merupakan salah satu komponen elektronika yang banyak di pakai dalam dunia industri. Transistor memiliki 3 mode kerja yang pertama ialah cut off yakni kondisi dimana transistor tidak mengalirkan arus listrik yang kedua adalah saturasi dimana transistor tepat mengalirkan arus listrik dan yang ketiga ialah aktif yakni kondisi dimana biasa disebut sebagai penguatan. Secara fungsinya transistor dapat berfungsi sebagai saklar kondisi ini setara ketika kondisi transistor saturasi dan fungsi lainya adalah transistor sebagai penguat sinyal yakni setara dengan kondisi saat transistor dalam keadaan mode kerja aktif.
1. Pada Transistor sebagai penguat sinyak pengukuran untuk nilai resistor yang besar tidak memberikan hasil baik bagi tegangan basis-emitor, tegangan collector-emitor, dan tegangan masuk dikarenakan jika dimisalkan transistor itu adalah keran air maka basis yang memiliki nilai resistor yang besar akan mengalikan arus yang sangat kecil sehingga basis tersebut tidak dapat mengalirkan arus jadi tidak ada tegangan yang bisa diukur.
2. Pada pemakaian generator sinyal terjadi gelombang yang tidak sesuai dengan yang seharusnya ada pada perhitungan teori ketika dihubungkan pada rangkaian hal ini dapat disebabkan karena kondisi alat (kit praktiku, kabel) yang juga memiliki nilai resistif yang dapat menambah atau mengurangi apa yang ditampilkan osiloskop.
3. Pembacaan signal pada osiloskop diperlukan ketelitian dalam mengatur volt/div dan time/div karena akan mempengaruhi kemudahan dalam menghitung panjang gelombang dan frekuensi dari signal tersebut.
Di dalam dunia industri salah satu aplikasi Transistor adalah berfungsi sebagai switch dan sebagai penguat.
1.1 Transistor sebagai switch
1. Dengan mengatur bias sebuah transistor sampai transistor jenuh, maka seolah akan didapat hubung singkat antara kaki kolektor dan emitor. Dengan memanfaatkan fenomena ini, maka transistor dapat difungsikan sebagai saklar elektronik.
Transistor Sebagai Saklar
Pada gambar terlihat sebuah rangkaian saklar elektronik dengan menggunakan transistor NPN dan transistor PNP. Tampak TR3 (NPN) dan TR4 (PNP) dipakai menghidupkan dan mematikan LED.
TR3 dipakai untuk memutus dan menyambung hubungan antara katoda LED dengan ground. Jadi jika transistor OFF maka led akan mati dan jika transistor ON maka led akan hidup. Karena kaki emitor dihubungkan ke ground maka untuk menghidupkan transistor, posisi saklar SW1 harus ON jadi basis transistor TR3 mendapat bias dari tegangan positif dan akibatnya transistor menjadi jenuh (ON) lalu kaki kolektor dan kaki emitor tersambung. Untuk mematikan LED maka posisi SW1 harus OFF.
TR4 dipakai untuk memutus dan menyambung hubungan antara anoda LED dengan tegangan positif. Jadi jika transistor OFF maka led akan mati dan jika transistor ON maka led akan hidup. Karena kaki emitor dihubungkan ke tegangan positif, maka untuk menghidupkan transistor, posisi saklar SW2 harus ON jadi basis transistor TR4 mendapat bias dari tegangan negatif dan akibatnya transistor menjadi jenuh (ON) lalu kaki emitor dan kaki kolektor tersambung. Untuk mematikan LED maka posisi SW1 harus OFF.
1.2 Transistor sebagai penguat
Selain sebagai penguat arus, transistor juga bisa digunakan sebagai penguat tegangan pada sinyal AC. Untuk pemakaian transistor sebagai penguat sinyal digunakan beberapa macam teknik pembiasan basis transistor. Dalam bekerja sebagai penguat sinyal AC, transistor dikelompokkan menjadi beberapa jenis penguat, yaitu: penguat kelas A, penguat kelas B, penguat kelas AB, dan kelas C.
Transistor Sebagai Penguat Sinyal AC
Pada gambar tampak bahwa R15 dan R16 bekerjasama dalam mengatur tegangan bias pada basis transistor. Konfigurasi ini termasuk jenis penguat kelas A. Sinyal input masuk ke penguat melalui kapasitor C8 ke basis transistor. Dan sinyal output diambil pada kaki kolektor dengan melewati kapasitor C7.
Fungsi kapasitor pada input dan output penguat adalah untuk mengisolasi penguat terhadap pengaruh dari tegangan DC eksternal penguat. Hal ini berdasarkan karakteristik kapasitor yang tidak melewatkan tegangan DC.
Gambar 3‑1 Diagrammetodologi Transistor sebagai switch dan penguat
Pengesetan Alat dalam percobaan 3
1. Multimeter, multimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur arus, hambatan dan tegangan pada suatu komponen listrik, didalam praktikum ini digunakan dua jenis multimeter yaitu multimeter analog dan multimeter digital .
Cara pengesetan dan pemakaian: - putar knop pada posisi bergambar ohm dari posisi awal knop off
- Tekan select untuk mengatur skala pengukuran
- Tempelkan kedua kabel merah dan hitam pada ujung-ujung instrumen yang akan diukur
- Baca hasil pada display
- Untuk multimeter analog sebelum penggantian skala harus dilakukan proses kalibrasi yaitu dengan mengenolkan posisi awal jarum sebelum pengukuran
2. Generator signal adalah instrumen yang membangkitkan berbagai jenis signal
Pengesetan dan pemakaian:
- input frekuensi pada pad generator signal untuk frekuensi yang akan diukur pada osiloskop
- pasang kabel dari generator ke osiloskop untuk menyambungkan keduanya
- tentukan jenis gelombang yang akan ditampilkan pada display
- tentukan amplitudo dengan memutar tunning berlabel AMPL
3. Osiloskop adalah instrumen ukur yang dapat menampilkan visualisasi dinamis signal tegangan yang diukurnya
Pengesetan dan Pemakaian:
- Pastikan kabel konektor dari generator signal telah terpasang pada chanel 1 atau 2
- Gelombang akan tampil pada layar display atur tampilan pada layar display dengan menggeser posisi gelombang dengan menggunakan tombol position
- Besarnya div-div pada display dapat disesuaikan dengan tombol volt/div dan time/div
- Untuk menentukan posisi nol dari gelombang dapat digunakan tombol GND samapi gelombang menyerupai garis lurus dan kemudian posisi gelombang tersebut dapat digeser sesuai posisi nol yang kita inginkan.