Wednesday, August 17, 2011

Analisis Problem Utama yang Dihadapi Perusahaan




Problem Utama yang Dihadapi Perusahaan dalam Memproduksi Komponen dari Sisi Teknik

Untuk membahas masalah utama yang dihadapi perusahaan, kami menggunakan salah satu metodedariseven tools,yaitu fishbone. 


a)     Man
Dari segi sumber daya manusianya, masalah yang dihadapi POLMANadalah kemampuan tenaga kerja yang tidak merata, ini merupakan konsekuensi yang harus diterima sebagai suatu instansi pendidikan yang mencakup industri, artinya jika politeknik ini benar-benar ingin bersifat komersil maka bisa saja hal tersebut terhindarkan sebab proses penyaringan operator yang benar-benar kompeten dapat menghindarkan hal tersebut. Pada proses produksi, tenaga kerja yang digunakan merupakan murid-murid POLMAN yang melakukan praktikum. Karena setiap pelajar memiliki pengetahuan dan keterampilan yang berbeda maka timbulah ketidakmerataan kemampuan. Hal ini disebabkan karenatidak adanya standarisasi kemampuan tenaga kerja sebelum menjalani proses. Karena sifat pengaplikasian dari hasil belajar murid POLMAN maka dari itu POLMAN tidak memiliki standarisasi kemampuan tenaga kerja dalam proses produksi. Selain itu masalah yang ditemukan di kehidupan nyata tentang kebutuhan akan ragum tidak terlalu tinggi. Ragum hanya digunakan oleh bengkel atau perusahaan manufaktur tertentu saja sehingga permintaan akan ragum tidak terlalu tinggi.
b)    Machine
Bengkel POLMAN dalam proses produksinya masih menggunakan mesin-mesin konvensional  seperti mesin bubut dan mesin freis yang masih memerlukan ketrampilan operator selama proses berlangsung dalam pengerjaannya. Untuk memproduksi dua buah ragum diperlukan waktu produksi sekitar satu minggu lamanya. Mesin-mesin konvensional ini dapat digantikan fungsinya dengan menggunakan mesin CNC yang tidak membutuhkan operator selama proses pengerjaan. Dengan penggunaan teknologi yang belum modern maka hal tersebut berdampak pada kapasitas produksi yang kurang serta waktu pengerjaan dan produksi menjadi lebih lama. Hal ini akan berpengaruh pada biaya produksi yang akan bertambah dan berdampak pula pada harga produk yang tinggi. Namun tingginya harga tersebut diimbangi dengan kualitas barang yang juga memadai.
c)     Money
Daya beli perusahaan manufaktur untuk membeli ragum tidak terlalu tinggi. Harga pasaran ragum buatan bengkel POLMAN berkisar 2juta rupiah. Dalam pembelian ragum, tidak mungkin hanya membeli satu buah ragum saja. Oleh sebab itu, daya beli perusahaan atau bengkel tidak terlalu tinggi. Selain itu biaya untuk penyediaan alat berteknologi tinggi terbatas. Dimana sudah dibahas pada point diatas(machine), penggunaan teknologi yang tinggi dapat mempercepat proses produksi serta meningkatkan kapasitas produksi. Problem alokasi pendanaan yang terbatas menyebabkan kemampuan pembelian mesin baru juga terbatas sehingga masalah ini menjadi seperti masalah siklus yang susah untuk dipecahkan.
d)    Method
Dalam stategi pemasaran POLMAN belum memasarkan produknya secara luas hingga international, hanya bersifat lokal. Meningkatkan pemasaran secara luas akan berpengaruh pada peningkatan order. Selain itu, belum ada penerapan standar serta perlunya peningkatan kualitas untuk meningkatkan pangsa pasar.
Dari berbagai permasalahan-permasalahan yang ada diatas, muncullah efek yang paling terasa bermasalah, yaitu produktifitas pembuatan ragum di POLMAN ini masih dirasa rendah.

No comments:

Post a Comment