Wednesday, August 17, 2011

Apa itu KLUI (Sekilas Tentang Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia)


Sekilas Tentang KLUI

Sebelum membahas KLUI dari Politeknik Manufaktur Negeri Bandung, sebagai tempat kami mencari data untuk tugas kali ini, berikut ini merupakan pembahasan singkat dari KLUI itu sendiri.
Sekarang KLUI (Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia) memiliki sebutan KBLI, yang singkatannya adalah Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) merupakan klasifikasi baku mengenai kegiatan ekonomi yang terdapat di Indonesia. KBLI disusun dengan maksud untuk menyediakan satu set klasifikasi kegiatan ekonomi di Indonesia agar dapat digunakan untuk penyeragaman pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data masing-masing kegiatan ekonomi, serta digunakan untuk mempelajari keadaan atau perilaku ekonomi menurut masing-masing kegiatan ekonomi. Dengan penyeragaman tersebut, keterbandingan data kegiatan ekonomi antar waktu, antar wilayah, dan perbandingan dengan data internasional dapat dilakukan.
Fungsi-fungsi KBLI:
1.     Mengelompokkan kegiatan ekonomi Indonesia ke dalam beberapa bidang usaha yang dibedakan berdasarkan jenis kegiatan ekonomi yang menghasilkan produk.
2.     Untuk penentuan jenis usaha yang dicantumkan dalam Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Industri (TDI), dan Izin Usaha Industri (IUI).SIUP, TDI, dan IUI yang telah memuat jenis usaha berdasarkan KBLI akan lebih terklasifikasi untuk mengikuti lelang pengadaan barang dan jasa di pemerintahan (berdasarkan Keppres 80/2003) maupun lelang pengadaan barang dan jasa di perusahaan swasta.
3.     Untuk menyediakan arus informasi berkelanjutan, yang mutlak diperlukan dalam memonitoring dan mengevaluasi pencapaian perekonomian pada kurun waktu tertentu, misalnya dalam penyusunan produk domestik bruto dan regional bruto.
Sampai saat ini Badan Pusat Statistik (BPS) telah berhasil menerbitkan 7 versi klasifikasi lapangan usaha, yaitu:
1.     Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia 1977
2.     Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia 1983
3.     Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia 1990
4.     Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 1997
5.     Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 2000
6.     Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 2005
7.     Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 2009
Struktur penomoran atau pengkodean KBLI terdiri dari:
1.     Kategori, yang menunjukkan garis pokok penggolongan kegiatan ekonomi. Penggolongan ini diberi kode 1 digit kode alfabet. Terdiri dari 18 kategori diberi kode alfabet dari A sampai dengan Q dan kode alfabet X sebagai kategori terakhir.
2.     Golongan Pokok, yang merupakan uraian lebih lanjut dari kategori sebanyak-banyaknya 5 Golongan Pokok, kecuali kategori Industri Pengolahan. Setiap Golongan Pokok diberi kode 2 digit angka.
3.     Golongan, merupakan uraian lebih lanjut dari Golongan Pokok yang diberi kode 3 digit angka. 2 digit pertama menunjukkan Golongan Pokok dan 1 digit terakhir menunjukkan Golongan yang bersangkutan. Diuraikan menjadi sebanyak-banyaknya sembilan Golongan.
4.     Sub Golongan, merupakan uraian lebih lanjut dari Golongan. Terdiri dari kode 4 digit angka. 2 digit pertama menunjukkan Golongan Pokok, 1 digit menunjukkan Golongan, dan 1 digit terakhir menunjukkan Sub Golongan yang bersangkutan. Diuraikan menjadi sebanyak-banyaknya sembilan Golongan.
5.     Kelompok, untuk memilah lebih lanjut kegiatan Sub Golongan menjadi uraian/sebagai rincian akhir KBLI 2009. Terdiri atas kode 5 digit angka. 2 digit pertama menunjukkan Golongan Pokok, 1 digit menunjukkan Golongan, 1 digit menunjukkan Sub Golongan, dan 1 digit terakhir menunjukkan Kelompok yang bersangkutan.
Struktur dan jumlah KBLI 2005:
1.     Kategori (kode alfabet)              : 18
2.     Golongan Pokok (kode 2 digit)  : 63
3.     Golongan (kode 3 digit)              : 186
4.     Sub Golongan (kode 4 digit)      : 409
5.     Kelompok (kode 5 digit)             : 1148

No comments:

Post a Comment